ArisanTersohor - Aku adalah seorang laki-laki yang rajin. Setelah aku lulus kuliah, aku ulangan dan dapat kerja di kantor pemerintahan. Mau masuk ke kantor pemerintahan memang tidak gampang, karena ujiannya sangat susah. Tidak lama kemudian, aku ingin pindah kerja. Akhirnya, aku berhasil masuk ke kantor penerbangan yang terkenal di negaraku. Ketika aku umur 30 tahun, aku naik jabat menjadi direktur kantor. Pada saat yang bersamaan, aku juga kenal seorang pramugari yang baru saja berhenti kerja. Dia pindah kerja menjadi manajer di perusahaan asing dengan gaji yang tinggi. Setelah kami menikah, Istriku melahirkan seorang anak laki-laki dan kami juga mendapat tunjangan dari kantor untuk membeli rumah di daerah yang strategis.
Rumah, mobil, istri, anak laki-laki, uang, semuanya aku punya. Mungkin saat ini semua lelaki ingin menjadi seperti aku. Agen Domino99
Istriku sangat cantik, tapi aku merasa hubungan kami semakin lama semakin hambar. Setelah pulang kerja, aku sering mengantar teman kantor pulang ke rumah. Yang paling sering ku antar pulang adalah seorang sekretaris muda yang baru saja kerja di kantor aku, sebut saja Heny. Rumahnya juga memang sejalan dengan rumahku, jadi yah kupikir sekalian deh. Heny baru lulus kuliah, kalau orang bilang masih dalam masa-masa "emas". Apalagi masuk ke dalam kantor penerbangan yang besar dengan gaji yang lumayan. Setiap aku melihat dia, jantungku berdebar-debar. Walaupun di antara kami tidak ada kemajuan, hatiku mulai tergoda. Aku merasa suatu hari kita bisa saja bersama. Oh, betapa aku menginginkannya.
Setiap kali aku pulang rumah dan melihat keluargaku sedang menyantap makan malam, hatiku tetap saja akan merasa sangat bersalah. Tapi, aku malah berharap "hari itu" bisa cepat tiba.
Hari demi haripun lewat, sampai pada bulan 12 tanggal 7 pukul 2 siang, salju turun pelan-pelan. Pada saat pulang kerja, salju sudah mulai menumpuk. Aku menawarkan untuk mengantar Heny pulang kerumah dan dia juga terima. Tapi hari ini beda dari hari lain, jalanan yang biasanya lancar menjadi padat dan macet.
Baru saja ingin memberi "sinyal" kepada Heny, telepon berbunyi. Ternyata teman kerja, dia juga terjebak macet. Sekali lagi ingin mencoba, teleponku malah berbunyi lagi. Kali ini istri yang menelepon. "Kamu dimana?" tanya istri. Aku membalas dengan nada yang agak kesal dan mengatakan bahwa aku terjebak di jalan x. Setelah selesai telepon, dengan pelan-pelan aku memegang bahu Heny. Bahunya bergerak kebelakang seakan-akan ingin melepas peganganku. Apa ini artinya? Apakah dia menolak? Aku pun mencari topik lain untuk menghilangkan rasa canggung ini.
Aku ingin mencoba sekali lagi, teleponku malah berbunyi lagi, dan istri lagi yang menelepon. Dia bertanya dimana posisiku. Dengan sinis aku berkata, "sudah hampir di jembatan." Istriku dengan nada yang riang berkata, "ya ampun aku capek banget, akhirnya ketemu kamu juga! Aku juga di jembatan nih. Aku takut kamu lapar jadi aku ada bawa makanan buat kamu. Kalau aku naik mobil takut kelewatan, jadi aku jalan kaki kesini. Aku di seberang kamu doang."
Setelah telepon putus, aku terbengong. Istriku jalan dari rumah kesini dan khawatir perutku lapar, sedangkan aku disini menggoda wanita lain. Apakah aku seorang manusia yang punya hati nurani? Melihat wajahku seperti itu, Heny bertanya, "Tadi bukannya kamu mau kasih tau siapa wanita yang kamu paling kamu cintai?"
Aku menatap kedua matanya dan menjawab, "Istriku, istriku yang sebentar lagi akan membawa makanan kemari."
Aku melihat bayangan istriku dari jauh. Dia dengan semangat melambai-lambaikan tangannya. Aku buru-buru keluar dan memeluknya. Waktu kembali ke mobil, Heny sudah pindah ke tempat duduk belakang. Aku mengenalkan istriku dengannya, "Ini Heny, dia sekretarisku ma." Istriku dengan ramah menawarkan kuah buatannya kepada Heny. Hari itu, kuah ini terasa luar biasa hangat dan enak. Setelah selesai makan, aku bertanya kepada istriku, "anak dimana?" Istriku tersenyum dan berkata, "Setelah dia selesai makan, aku buru-buru keluar rumah. Sekarang dia lagi nungguin kita."
"Jadi kamu belum makan?"
"Tadinya mau makan sama kamu di mobil. Tapi karena ada temanmu jadi gak apa-apa kalian berdua makan dulu. Aku makan di rumah saja nanti."
Setelah menurunkan sekretarisku, aku mendapat satu sms dari Heny, isinya: "Kamu mempunyai seorang istri yang sangat mencintaimu. Aku jujur aku gagal, bukannya gagal kepada orang tapi karena kuah itu. Seseorang yang bikin sup dengan seniat itu, harus kamu hargai."
"Siapa?"
"Oh, sekretaris mi, dia bilang kuahnya enak. Dan dia juga puji aku dan bilang aku beruntung punya istri seperti ini."
Istriku tersenyum dan menempatkan kepalanya dibahuku. Aku menciumnya. Ciuman ini, malam ini, akan aku ingat seumur hidup.
Suami, hargailah istrimu. Wanita adalah malaikat yang dikirim ke dunia ketika jatuh cinta. Tapi demi datang ke dunia, dia harus mematahkan kedua sayapnya. Jangan sakiti wanita sebab dia tak lagi punya dua sayap untuk kembali ke surga.
Sayangi wanita yang bawel itu, cintai wanita yang suka marah itu, sebab selain kedua orangtuamu, tidak ada lagi yang akan seperhatian itu ke kamu. Belajarlah untuk menghagai, kadang-kadang memang bisa bikin hati kita kesal tapi yang dilakukannya adalah yang terbaik untukmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar